Ketika Pergaulan Merubah Kepribadian Seseorang


Ketika Pergaulan Merubah Kepribadian SeseorangTingkah laku seseorang dibentuk dari tempat ia tinggal dan bersama siapa ia bergaul ketika anda melihat seseorang dengan penampilan seperti salah seorang artis maka dapat dikatakan ia sedang mengikuti gaya atau style artis tersebut dikala seseorang mengikuti gaya ala-ala korea dapat di pastikan ia ingin seperti artis-artis korea.

 

Menurut teori psikologi sosial kognitif, tingkah laku seseorang dibentuk dari interaksi seseorang dengan lingkungannya, melalui pemrosesan dan pemaknaan terhadap sesuatu. Pengalaman seseorang menjadi referensi utama kepribadian.

Salah satu cara, sebuah tingkah laku mempengaruhi kepribadian adalah dengan imitasi (peniruan). Imitasi tingkah laku adalah proses perubahan tingkahlaku sesuai tingkah laku model (objek yang ditiru). Lebih dalam lagi, jika imitasi sudah menjadi kebiasaan, maka tingkahlaku tersebut sudah teridentifikasi sebagai kepribadian yang melekat.

READ:  Merayakan Acara Reuni Bukanlah Waktunya Pamer Kekayaan

Tentu bukan masalah, jika model dari tingkah laku itu bersifat positif. Lain halnya, jika model yang diimitasi adalah model yang keliru, maka akan menghasilkan imitasi yang keliru pula. Bagaimana jika yang menjadi model tingkah laku itu adalah seorang artis? Artis yang notabene adalah person yang bisa menghipnotis public melalui film, konser, acara-acara televisi yang banyak penonton, kemungkinan besar akan diimitasi oleh masyarakat yang melihatnya.

Pada dasarnya, imitasi tingkah laku tidak berlangsung secara rasional, tetapi dia adalah respon dan kecenderungan seseorang ingin menjadi orang tersebut (model). Baik itu gaya berjalan, penampilan, cara berpakaian, cara menyisir rambut, cara berbelanja, gaya hidup dan seterusnya.

READ:  Handphone Berpengaruh Besar pada Pola Tidur

Acara-acara yang ditampilkan ditelivisi dan tingkah laku artis secara individual keseharian, selama ini lebih menunjukkan kearah “abnormal”. Gaya hidup mewah, perilaku sosial yang kurang tanggap, tidak ramah budaya, sok kebarat-baratan, dan berbagai gaya hidup lainnnya yang tidak patut di contoh seperti sabu-sabu, perilaku cinta/seks, dan lain-lain. Tentu inilah adalah sebuah musibah, apalagi bagi seorang consumer televisi dan tempat-tempat lain yang menampilkan perilaku-perilaku seorang artis yang kurang adaptif.

Perilaku artis yang tidak adaptif (menyimpang/abnormal)  adalah hama bagi perkembangan kepribadian seseorang. Sehingga tidak heran jika sebuah perilaku pada dasarnya adalah abnormal, tetapi karena sudah diimitasi secara massal menjadi sebuah kepribadian, sudah bisa diterima saat ini. Gaya hidup ,individualis, konsep cinta dan pacaran yang sudah bergeser, bahkan sudah menggeser makna sebuah keluarga.

READ:  Pria yang Kehilangan Hasrat Seksual