Ucapan yang Tidak Pantas Diucapkan oleh Atasan


dv2062013Komunikasi antara atasan dengan bawahan dalam sebuah kantor atau perusahaan tentu harus selalu terjalin atau sekedar mengetahui kinerja para anak buah atau bawahan. Namun inilah yang sering terjadi masalah komunikasi. Sebetulnya untuk membangun komunikasi yang baik atasan dengan anak buah sangat diperlukan kebesaran hati masing-masing pihak untuk saling menghormati kehadiran serta tanggung jawab masing-masing pihak. Agar tim kerja Anda merasa nyaman dan kondusif dalam bekerja, berikut empat ucapan yang sebaiknya dihindari saat bicara dengan anak buah:

 

1. “Coba”
Saat atasan bertanya, apakah Anda bisa melakukan proyek mendatang lebih baik? Hindari menjawab dengan kata “Coba dulu”. Sebab, kata “coba”, secara tak langsung merefleksikan rasa ragu dan tidak percaya diri. Hal yang demikian juga harus dipelajari oleh atasan. Jangan mendelegasikan pekerjaan kepada anak buah menggunakan kata “coba”. Berilah penegasan dan jawaban yang lugas. Kata “coba” sebenarnya memberi celah membuat orang merasa bahwa Anda sendiri tidak yakin bahwa rencana serta proyek kerja akan berjalan lancar. Tegas saja, ya atau tidak.

READ:  Cegah Miskomunikasi di Tempat Kerja

2. “Harus”
Menggunakan kata “harus” memang memperlihatkan sifat yang tegas. Namun, bagi anak buah, kata tersebut merupakan beban dan tekanan, yang dapat membuat mereka merasa seperti diperintah dan tidak dihargai. Sebagai seorang atasan, seharusnya Anda memberikan semangat kepada anak buah, bukan malah memupuskan cita-citanya. Anda bisa menunjukkan sikap bersahabat, seperti saat akan minta tolong, mulailah dengan kata “tolong”. Cara yang demikian membuat bawahan simpatik dan menghargai Anda sebagai atasan mereka.

READ:  Foto Tampan Simbol Percaya Diri Menentukan Peluang Karier

3. “Lebih”
Sebagai pemimpin, Anda pasti ingin anak buah bekerja lebih maksimal. Wajar jika Anda meminta lebih dari anak buah. Namun, yang harus Anda perhatikan adalah kata “lebih” mengandung makna yang ambigu dan tidak deskriptif. Maka dari itu, lain waktu Anda mengutarakan harapan agar seluruh tim bekerja lebih giat dan cemerlang. Sampaikan dengan merinci dan detail.

4. “Secepatnya”
Ketika meminta anak buah untuk mengerjakan tugas-tugasnya, Anda pasti ingin mereka menyelesaikannya dengan cepat. Nah, yang menjadi masalah adalah cepat yang dimaksud itu seperti apa? Sebab, kata “cepat” dapat terkesan jadi subyektif, karena tidak dilengkapi dengan keterangan waktu yang dimaksud.

READ:  Peran Istri Bisa Menggantikan Peran Suami Dalam Sebuah Keluarga

Jangan beranggapan jika anak buah Anda bisa selalu memahami jalan pikiran Anda. Bicaralah dengan spesifik. Tentukan batas waktu sesuai kesepakatan bersama. Dengan begitu, anak buah dapat menjalankan rencana kerja selaras dengan target. Cara ini dapat menjaga komitmen dan membangun kepercayaan di antara Anda dan anak buah.