Alasan Konkrit Tertundanya Kelulusan Sebagai Mahasiswa


Alasan Konkrit Tertundanya Kelulusan Sebagai MahasiswaMelihat teman-teman lain dalam dunia akademik mencapai gelar sarjana tentunya anda yang sudah lama namun belum juga lulus-lulus tentunya merasa irih. Sebetulnya apa masalahnya sehingga anda begitu lama kuliah namun juga belum lulus? Selain anda orang tua anda juga tentunya akan bertanya-tanya, “apa yang salah dengan kamu?“ Bahkan kamu sendiri tidak tahu jawabannya. Hanya bisa menyadari bahwa kampus sudah berganti wajah baru yang muda dan segar, dan kamu terancam di DO karena kelamaan kuliah. Pernah tidak terpikir untuk berdiri di depan cermin dan bertanya dengan diri sendiri, apa yang salah dengan kamu selama ini? Mungkin penjelasan berikut ini bisa membantu untuk mencari jawaban.

 

Keaysikan jadi Aktivis
Aktivitas di luar kelas itu memang bagus untuk kamu yang ingin belajar mengenai organisasi, manajemen di dalamnya, menghadapi konflik, serta lebih tanggap terhadap keadaan sosial. Terutama bagi mahasiswa yang mengambil bidang ilmu sosial, menjadi aktivis itu seperti sebuah kewajiban. Di organisasi-lah daya kritis kita semakin terasah. Tidak hanya untuk mencari jawaban akan keadaan sosial di sekitar, tapi juga dalam memahami mata kuliah di kelas. Sayangnya, para aktivis ini sering banget keasyikan untuk mengurusi beragam masalah sosial yang mereka temukan. Akibatnya, mereka lupa untuk membagi waktu dan mengurusi diri sendiri. Padahal jika kita ingin berhasil mengurusi orang lain baik tentang hak mereka yang harus dipenuhi, harusnya kita udah berhasil untuk ngurus diri sendiri dan bertanggung jawab terdapat kepercayaan ortu.

READ:  Daya Tarik Saat Berhubungan

Tersandung Cinta
Cinta … oo cinta memang gak akan pernah jauh dari kehidupan mahasiswa. Cinta itu gak hanya buta dan bikin mabok kepayang tapi cinta bisa bikin kita lupa dengan kuliah. Yang ada kita sibuk untuk memperhatikan si Doi dan menghabiskan waktu bersamanya. Padahal akan lebih bagus jika kekuatan cinta itu dijadikan energi positif untuk memotivasi kemajuan masa depan. Nah, yang lebih parahnya, ketika seseorang patah hati, dia bisa larut dalam kegalauan. Jangankan untuk kuliah, move on aja dia gak bisa. Serem kan?!

Bersahabat dengan Rasa Malas
Ini dia yang paling berbahaya, rasa malas. Malas bangun pagi karena habis bergadang dengan teman-teman. Malas ketemu dosen yang killer dan malas untuk ngerjain semua tugas kuliah. Hati-hati lho dengan rasa malas, karena bisa merusak hidupmu!

Terlena dengan Kebebasan
Buat anak kosan, tentu gak pengen menyia-nyiakan kebebasannya. Gak ada suara rewel ibu yang nyuruh bangun pagi, gak ada yang ngelarang kamu untuk maen game seharian. Dan yang jelas kamu bisa pulang subuh tanpa ada yang menunggu di ruang tamu, sambil bersiap untuk nasehatin kamu berjam-jam. Bahayanya, keterlenaan akan kebebasan ini bisa bikin lupa diri dan sulit untuk mengontrol diri.

READ:  Wanita Lebih Mengutamakan Bingkisan untuk Diri Sendiri

Kerja Sambilan
Nah, masalah yang satu ini memang sulit untuk dikomentari. Gak semua mahasiswa memiliki orangtua yang mampu membiayai kuliahnya. Banyak sekali anak-anak muda yang bermimpi untuk memiliki kehidupan yang mapan dengan pendidikan tinggi. Satu-satunya cara adalah dengan kerja sembilan. Sayangnya pekerjaan memang membutuhkan waktu dan tanggung jawab yang sangat besar, sehingga seringkali kuliah akhirnya dinomorduakan. Bukan karena disengaja, tapi karena gak ada pilihan lain. Pada akhirnya, pekerjaan yang tadinya untuk membantu kuliah malah membuat kuliah terhambat. Jadi kalau pekerjaan itu tidak bisa dikompromikan, pada akhirnya kamu harus memilih antara pekerjaan atau kuliah.

Bermasalah dengan Pihak Kampus
Masalah dengan pihak kampus memang selalu ada saja. Mulai dari masalah dengan dosen, masalah tata tertib perkuliahan, tidak ikut ujian, telat bayar kuliah dan sebagainya. Masalah-masalah ini harus segera kamu selesaikan. Kuncinya, bagaimana kamu bisa berkomunikasi dengan baik terhadap pihak kampus ini. Di sini kamu tidak harus menjilat kok, tapi sebagai manusia dewasa yang berpendidikan kamu harus bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan cara baik-baik tanpa ego dan emosi tinggi.

READ:  Ingin Menikah Lagi Setelah Bercerai

Mentok di Skripsi
Sudah bukan hal yang aneh kalau skripsi jadi alasan kuat kenapa kamu gak lulus-lulus. Jangan biarkan waktumu terbuang percuma selama bertahun-tahun hanya karena skripsi kamu mentok. Bergaullah dengan teman-teman yang sedang skripsi, ini akan membuat kamu semangat untuk menuntaskannya. Oke, kamu gak boleh depresi berlama-lama, cepatlah bangkit dan selesaikan skripsimu.

Belum siap Lepas dari Label “Mahasiswa“
Melepaskan label mahasiswa memang sangat sulit. Ada berbagai kenyataan yang harus kita hadapai di luar sana. Gak hanya kenyataan kalau waktu berputar merenggut kenyamanan sebagai mahasiswa, tapi kita harus berbaur dengan dunia yang seringkali mengecewakan. Belum lagi tanggungjawab yang cukup besar menanti. Ingat, kamu gak bisa lagi mengandalkan orangtua setiap saat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul nanti. Bahkan, apa yang kita rencanakan ketika kuliah, belum tentu menjadi kenyataan setelah lulus. Tapi, hal ini harus dihadapi dengan berani. Hidup itu penuh resiko dan masalah, kalau sudah berada di dalamnya pasti akan terbiasa.

Kalau masalah kamu sudah terjawab, kini saatnya cuci muka dan berubah dalam hitungan 5 menit.