Antena Kewaspadaan Antara Pasangan Suami dan Istri


Antena Kewaspadaan Antara Pasangan Suami dan IstriKAINSUTERA.COM – Dalam hubungan keluarga tentu kerjasama dan saling mengerti sangatlah penting untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Namun sebuh ungkapan dari seorang psikolog khusus bidang komunikasi keluarga dan perkawinan dari University of Washington, mengatakan bila Anda tidak lagi merasakan kenyamanan, kehangatan, keintiman, dan kegembiraan saat beradaptasi dengan pasangan atau anak, berarti Anda sudah harus memasang antena kewaspadaan.

 

1. Melontarkan hal-hal negatif saat konflik
Konflik bukanlah pertanda bahwa sebuah hubungan mulai tidak harmonis. Pasangan yang hubungannya stabil pun tetap bisa mengalami konflik. Namun apabila di saat konflik itu lebih banyak hal-hal negatif yang dilontarkan oleh salah satu atau kedua belah pihak, berarti ada rasa tidak puas dan frustasi yang selama ini terpendam, dan terdorong keluar ketika terjadi konflik.

READ:  Menjaga Kebiasaan Buruk Dalam Pernikahaan

2. Mengkritik, membela diri, menyerang, menutup diri
Psikolog tersebut menyebutkan ada 4 sikap itu sebagai ‘The Four Horsemen of The Apocalypse’, merupakan tanda-tanda yang sudah memasuki zona berbahaya. Tetapi bila kritikan yang dilontarkan terlalu banyak dan terlalu sering, itu artinya mereka atau Anda sudah nyaris muak dengan keadaan yang ada. Sikap membela diri (devensiveness) yang terlalu sering diperlihatkan menunjukkan bahwa seseorang merasa tidak aman dengan dirinya. Sama seperti bila seseorang bersikap menyerang atau menyerang balik. Sedangkan bila seseorang sudah mulai menutup diri pada Anda, berarti dia sudah kehilangan kepercayaan kepada Anda.

READ:  Menjadi Ibu di Masa Kini

3. Memberontak
Sikap memberontak merupakan bentuk protes seseorang terhadap hal-hal yang tidak disukai atau yang dianggap sudah keterlaluan. Sikap seperti itu bisa dalam bentuk melakukan hal-hal yang selama ini justru dilarang, tidak melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan, dan masih banyak lagi.

4. Menghindar
Bila orang-orang di sekitar kita mulai menghindari kita dengan berbagai alasan, saatnya kita ‘siaga satu’. Sikap menghindar menunjukan bahwa mereka sudah tidak lagi merasa nyaman dengan kita. Alasannya macam-macam, mulai dari demi menghindari konflik hingga tidak lagi merasa percaya (atau dipercaya) dan respek (atau mendapat respek).

READ:  Perceraian Paruh Baya Marak Terjadi

5. Tak peduli
Bila sudah muncul tanda berupa sikap tidak peduli pada diri orang-orang tercinta, atau justru pada diri Anda sendiri, itu berarti hubungan Anda sudah memasuki titik kritis. Kita tidak peduli apakah sebuah hubungan masih bisa diperbaiki atau hancursama sekali, karena kita sudah melepas semua keterikatan dengan hal itu. Ada apatisme yang nyaris bersifat final sebelum kita sampai ke titik terakhir, yaitu memutuskan dan meninggalkan sepenuhnya hubungan tersebut.