Semangat Kompetitif Baik Asal Tak Berubah Menjadi Ambisius


Di balik sisi positifnya, persaingan yang berlebihan atau ambisius bisa memicu serangkaian penyakit serius. Agresivitas tinggi dalam sebuah persaingan bisa menjadi silent killer. Tidak ada yang salah dengan kompetisi. Persaingan yang sehat bahkan bisa membantu seseorang mengejar impian dan tumbuh menjadi terbaik. Lingkungan yang kompetitif bisa menjadi pembakar semangat dalam hidup, juga meningkatkan kebugaran. Kompetisi bisa terjadi di mana saja. Mulai dari lingkungan kerja, pertemanan, pasangan hidup, hingga keluarga. Agar tak kehilangan sisi positifnya, kompetisi perlu kontrol. Jangan sampai daya saing dan agresivitas menguasai hidup Anda. Tanpa kontrol, kompetisi justru bisa menjadi bumerang yang bisa merusak kehidupan Anda.

 
READ:  Reaksi Pria Ketika Diputuskan Sang Pacar

Studi mengenai hipertensi yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association mengungkap bahwa mereka yang overkompetitif rentan mengalami stroke dan serangan jantung dibandingkan mereka yang lebih santai. Studi menemukan, mereka yang memiliki skor tertinggi untuk tes kepribadian daya saing, memiliki penebalan arteri. Itu menjadi petunjuk meningkatnya risiko serangan jantung dan stroke. Sementara mereka yang menganggap diri mereka manipulatif dan mudah mengekspresikan kemarahan juga menunjukkan efek yang sama. Meski memiliki efek positif, jangan biarkan sifat kompetitif menguasai hidup Anda. Lakukan persaingan wajar tanpa melibatkan ambisi besar. Ingat, kompetisi berlebihan bisa membahayakan kesehatan Anda. (pet)

READ:  Dampak Psikologis Remaja Pasca Aborsi