Tantangan Kerja Terbesar


Mencapai kursi sukses memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak tantangan yang menghalangi di depan, dan adalah tugas kita untuk melaluinya dengan sebaik mungkin. Bila sudah genap usianya, mau tidak mau seseorang harus bekerja bila ia ingin ‘kenyang’. Entah bekerja sendiri maupun dengan orang lain, baik di rumah atau dalam kantor, setiap pekerjaan pasti menghubungkan kita dengan pihak lain. Masalahnya, pekerjaan yang sesuai keahlian dan kesenangan sekalipun bisa jadi membosankan bahkan menakutkan bila kita gagal menghadapi tantangan dengan bijak.

 

Dikalahkan ketakutan.
Salah satu ketakutan terbesar yang bisa menghambat majunya karir seseorang adalah takut mengambil resiko. Banyak wanita takut minta promosi atau kenaikan gaji. Jika tahu, Anda pantas dan siap, maka ajukan saja.

READ:  Lima Tanda Tak Bisa Lupakan Mantan Pacar

Terlalu fokus pada kemampuan.
“Banyak pekerja percaya bahwa jika mereka menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka itulah puncak suksesnya,” ujar Debra MacDougall, salah seorang pakar karir di Amerika. Padahal, semakin tinggi jabatan, semakin tak berarti kemampuan teknis seseorang. Sebaliknya, kepemimpinan, visi, dan kemampuan bekerja secara tim, itulah yang jauh lebih penting.

Beda pendapat.

Yang namanya kerja tim pasti melibatkan banyak orang. Banyak orang berarti banyak kepala, dan banyak kepala berarti banyak pemikiran pula. Seringkali apa yang Anda rencanakan tidak sesuai dengan pendapat orang lain. Soal pendapat, wanita sering berada dalam posisi ‘kalah’, apalagi bila menyangkut urusan marketing dan human resources,

READ:  Jadi Single Itu Happy

Minim Informasi.
Jika koneksi kurang memadai, maka Anda takkan tahu apa yang sebenarnya terjadi di kantor (atau di dunia bisnis yang sedang digeluti). Bekerja dalam sebuah bidang atau perusahaan menuntut pengetahuan bukan hanya tentang pekerjaan yang ditangani, namun juga isu-isu (bukan gosip pribadi lho ya) yang marak terjadi, seperti misalnya masalah pelik apa yang sedang dihadapi perusahaan. Pengetahuan macam ini akan menghentikan Anda dari kesalahan melangkah.

Kalah pada stres.
Sebuah laporan datang dari pakar ekonomi Sylvia Ann Hewlett yang mendapati 45% pekerja dalam perusahaan besar menghabiskan 70 jam per minggu untuk bekerja. Hal ini tentu berdampak buruk bagi energi, kesehatan, hingga kehidupan keluarga mereka. Melakukan pekerjaan secara maraton merupakan salah satu contoh bahwa seseorang tidak mampu membawa dirinya dengan baik.

READ:  Jabat Tangan Mampu Menguak Pribadi Seseorang